Penggunaan masker N95 maupun masker bedah diproritaskan bagi para tenaga medis atau masyarakat umum yang benar-benar membutuhkan, seperti sedang sakit atau sedang merawat orang lain yang menderita sakit.
Penggunaan masker N95 maupun masker bedah diproritaskan bagi para tenaga medis atau masyarakat umum yang benar-benar membutuhkan, seperti sedang sakit atau sedang merawat orang lain yang menderita sakit.
Sedangkan bagi masyarakat umum, masker yang disarankan untuk dipakai yakni masker kain.
Banyak orang di Indonesia tampaknya kini sudah memahami dan menepati anjuran untuk menggunakan masker non-medis tersebut.
Tapi, tahukah Anda mengenai jenis kain yang tepat untuk mencegah tertular kuman atau virus?
Jenis kain yang tepat untuk mencegah penularan virus.
Melansir Science Alert, Senin (27/4/2020), para peneliti dari Argonne National Laboratory dan University of Chicago di Amerika Serikat telah mengambil beberapa bahan kain yang umum digunakan sebagai masker untuk diuji.
Mereka menguji kain di laboratorium untuk menyelidiki sifat filtrasi mekanis dan elektrostatiknya.
Jadi, para peneliti memastikan bahan bisa menyaring skala terkecil.
Hal ini merupakan cara yang baik untuk memastikan partikel yang lebih besar bisa tersumbat juga pada kain.
Kain hibrida
Tim menemukan bahwa kain “hibrida” yang dilapisi beberapa bahan kain terbukti mampu menyaring sebagian besar partikel.
Kain hibrida yang dimaksud adalah seperti kombinasi antara kapas dengan sutra, kapas dengan sifon atau kapas dengan flanel.